Senin, 17 Maret 2008

Komentar Jahiliyah

Feb 19th, 2008 at 9:04 pm
Dewasa ini, masyarakat indonesia banyak memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk kepentingan pribadi masing-masing. penggunaan teknologi yang canggih seperti laptop merupakan pertanda masyarakat modern. tapi jauh dari itu banyak masyarakat indonesia yang gaptek akan kecanggihan teknologi dikarenakan masalah finansialnya. merujuk dari pernyataan bapak tersebut, memang sangat menyedihkan kalau dizaman yang serba modern ini ternyata di antara kita masih ada yang terjerat dalam zaman pra-sejarah yang membelenggu masyarakat kita. kuranganya akan pemahaman makna belajar merupakan salah satu penyebab dari sekian banyak penyebab. hal ini dikarenakan otak manusia Indonesia “terkontaminasi” akan pengertian belajar yaitu sesungguhnya belajar adalah kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat Formal, padahal sesungguhnya belajar disekolah ataupun di kampuz yang kebanyakan hanya mendengar ceramah guru atau dosen membuat kita ngantuk. padahal di luar sana juga banyak cara untuk belajar termasuk dengan “membaca” walaupun tidak pandai menulis. selain dari pada itu pikiran masyarakat indonesia adalah untuk dapat mempertahankan hidup dan bagaimana caranya agar dapat makan hari ini.Maka dari itu, perlu bantuan dari semua pihak yang berkepentingan untuk “memasyarakatkan” masyarakat yang gemar akan membaca dan menulis. diharapkan juga pemerintah kedepannya lebih memperhatikaan dan mengutamakan dunia pendidikan seperti dengan memperbanyak sekolah-sekolah gratis dan memperbanyak perpustakaan keliling di setiap pelosok negeri. Di samping itu pemerintah juga harus memperhatikan kualitas dari guru-guru baik SDMnya maupun Aspek kesejahteraannyav Agar cita-cita luhur bangsa indonesia bisa tercapai dan bangsa Indonesia kedepannya menjadi salah satu bangsa yang maju di segala aspek kehidupannya. Amiiiiiiiiiiiiieeeennnnnnnnnn.

Komentar MK Antropologi : Penyebaran (unsur-unsur) Kebudayaan


Dalam jaman serba praktis sekarang ini, penyebaran kebudayaan dari satu tempat ketempat yang lain sangat cepat sekali. Bahkan tanpa adanya kontak langsung antara individu, karena penyebaran kebudayaan disebarkan melalui media elektronik yang serba canggih.Terlepas dari positif negatifnya dampak penyebaran unsur – unsur kebudayaan tergantung bagaimana yang dapat kita “adopsi” sebagai kebudayaan yang akan kita anut sesuai dengan kemampuan otak kita dan kepribadian kita. Filterisasi sangat diperlukan dalam penerimaan unsur – unsur kebudayaan yang masuk dalam masyarakat maupun dalam diri kita.

Komentar MK Antropologi : Kepribadiaan

Manusia diciptakan sebagai makhluk sempurna di antara makhluk yang lain karena sejak lahir telah dikarunia oleh sang pencipta dengan akal untuk berpikir. Pola berpikir itulah nantinya yang akan membawa manusia pada pembentukan kepribadian yang berbeda-beda yang saling melengkapi. Jika tindakan manusia lebih mengedepankan emosi dan nafsu yang berlebihan tanpa adanya control maka manusia tidak ada bedanya dengan binatang. Kepribadian yang dihasilkan tergantung pada pola pikir yang telah tertanam di otak manusia. Pola pikir yang positif akan menghantarkan manusia untuk memiliki kepribadian sebagai “manusia seutuhnya” karena baik buruknya suatu kepribadiaan seseorang itu tergantung dari pribadi masing-masing yang akan membentuknya.

Komentar MK Antropologi ( Bangsa Pelaut Bangsa Saudagar)

Feb 27th, 2008 at 8:25 pm

Memang, kemajuan Ilmu Pengetahuan sangat dimanfaatkan “sebaik-baiknya” oleh masyarakat/bangsa Eropa untuk mendidik masyarakat luar Eropa. begitu pula khususnya dengan perkembangan Antropologi, dengan mempelajarinya lebih dalam maka bangsa Eropa dapat memanfaatkannya sebagai “jalan” untuk mengeksploitasi wilayah yang mereka inginkan. melalui ilmu Antropologi pula bangsa eropa dengan mudah mempelajari kelemahan-kelemahan yang dimiliki “mangsanya” agar mudah untuk mereka “bina” sesuai dengan apa yang mereka harapkan. seandainya sejak zaman dulu, ilmu Antropologi dipelajari dan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya maka akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perkembangan manusia yang “dibina” masyarakat eropa tersebut.
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat secara menyeluruh baik dari sudut sosial maupun budayanya. Antropologi juga dapat digunakan sebagai wadah untuk menyelesaikan masalah kelompok sosial/etnis yang sedang berselisih melalui kajian sosial dan budayanya. Antropologi mencoba menjelaskan adanya perbedaan dari segi sosial dan budaya di dunia,tetapi yang terpenting dalam antropologi adalah memahami persamaan antara sistem sosial yang bermacam-macam jenisnya itu dalam konteks hubungan kemanusiaannya.

Komentar MK Antropologi : Belajar Kebudayaan


Dalam bermasyarakat, kita sadar atau tidak terikat pada kebudayaan yang telah “diwariskan” kepada kita melalui proses belajar kebudayaan yang telah diaplikasikan oleh masyarakat dan kita sendiri. Proses belajar kebudayaan sendiri sangat dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa sebagai identitas bangsa yang berbudaya. Di dalam proses belajar kebudayaan diharapkan pola pikir manusia semakin terbentuk kearah yang lebih maju. Peran keluarga sangat diharapkan dalam membentuk generasi yang memiliki kreativitas yang tinggi agar kebudayaan semakin berkembang dan dapat menciptakan kepribdian bangsa yang mempunyai wawasan luas. jika kita ingin mengubah suatu kebudayaan yang telah merekat erat dalam diri kita itu memang sulit, tapi jika kebudayaan itu tidak berdampak positif bagi diri dan masyarakat yang “memilikinya” apa salahnya kita mengubah suatu kebudayaan itu. kebudayaan akan berubah jika kita mampu mengubah pola pikir kita lebih positif agar hasil yang diinginkan juga berdampak positif..

Komentar MK Antropologi ( Budaya Korupsi)

Korupsi di era serba praktis sekarang ini sudah menjadi budaya yang mendarah daging di hampir seluruh kalangan masyarakat Indonesia. dalam kepraktis-an itulah, memberikan peluang besar masuknya “Virus korup” dalam jiwa masyarakat. bukan hanya masalah uang saja yang dapat di korupsi, waktu pun dapat dengan mudah bisa dikorupsi apalagi para petinggi ataupun pejabat pemerintah yang seharusnya menjadi wadah dari segala aspirasi rakyatnya malah menyalah gunakan wewenang yang telah di percayakan kepada mereka. hal ini sudah tentu menjadi rahasia umum, siapa sih yang tidak ingin punya uang yang menggelembung di dompet tanpa kerja keras? itu semua dapat diperoleh melalui bekal tampuk kekuasaan mereka, maka pundi-pundi kekayaan yang berasal dari “uangnya rakyat” bisa datang melimpah pada mereka dengan jalan yang tidak halal. di Negara tercinta kita ini, korupsi telah menjadi suatu budaya yang tidak dapat dipisahkan dengan namanya KEKUASAAN.
korupsi juga disebabkan karena individu masyarakat itu sendiri tidak pernah puas akan apa yang telah ia peroleh. hal ini dikarenan mental orang indonesia belum di perbaiki. Mulai dari atasan sampai bawahan hanya mau memikirkan diri mereka sendiri dan bagaimana caranya mendapatkan lebih dari apa yang telah mereka miliki. padahal pemerintah telah membentuk suatu badan pemberantasan korupsi tapi itu tidak memberikan kontribusi besar dalam “pemutusan hubungan” masyarakat serta pejabat kita dengan yang namanya budaya korupsi itu tadi karena korupsi sudah dianggap bagian dari hidup masyarakat indonesia. salah satu sebab gagalnya pemberantasan korupsi adalah kurangnya fungsi pengawasan sesama masyarakat akibat ketidakpedulian sosial.
menurut saya, masalah korupsi di negri ini dapat dikurangi melalui kerjasama institusi dalam operasionalnya manjalankan suatu sistem dengan jujur dan mempunyai niat yang tulus agar mampu melepaskan diri dari “penyakit korupsi” sekecil apapun itu. semoga diri kita terlepas dari praktek-praktek korup yang telah mewabah di negeri ini. marilah kita tingkatkan IMTAK kita agar lebih mudah memerangi korup dimulai dari diri kita sendiri. MARI KITA BERANTAS KORUPSI DAN TINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL!!!!!!!!!!!!!
HIDUP MAHASISWA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!